About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 23 November 2011

Potensi Zakat

Oleh: Baznas Bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB



Cyber Sabili-Jakarta. Sejumlah kajian dan penelitian telah mencoba mengungkap berapa sesungguhnya potensi zakat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contoh, Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta menyimpulkan bahwa potensi zakat nasional mencapai angka Rp 19,3 triliun. Demikian pula dengan riset Monzer Kahf yang dikutip oleh Habib Ahmed, yang menyatakan bahwa skenario optimis potensi zakat nasional bisa mencapai angka dua persen dari total PDB. Sehingga, potensi zakat per tahunnya tidak kurang dari Rp 100 triliun.
Untuk menganalisa potensi zakat tersebut secara lebih tajam, Badan Amil Zakat Nasional pada awal tahun ini, bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, mencoba mengeksplorasi potensi zakat nasional dengan menggunakan data yang diolah dari SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional) BPS, serta data institusi lain yang relevan seperti Bank Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang kondisi aktual potensi zakat yang dapat direalisasikan kedepannya.

Potensi Zakat
BAZNAS dan FEM IPB mengklasifikasikan potensi zakat nasional ini ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, potensi zakat rumah tangga secara nasional. Kedua, potensi zakat industri menengah dan besar nasional, serta zakat BUMN. Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua ini adalah zakat perusahaan, dan bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, potensi zakat tabungan secara nasional.
Khusus mengenai zakat rumah tangga, standar nishab yang digunakan adalah nishab zakat pertanian, yaitu sebesar 524 kg beras. Adapun kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 persen. Ini sejalan dengan kebijakan BAZNAS yang menetapkan analogi zakat profesi atau penghasilan pada dua hal, yaitu zakat pertanian untuk nishabnya, dan zakat emas perak untuk kadarnya. Pendekatan ini disebut sebagai qiyas syabah.
Detil potensi zakat ketiga kelompok tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan tabel tersebut, potensi zakat rumah tangga secara nasional mencapai angka Rp 82,7 triliun. Angka ini equivalen dengan 1,30 persen dari total PDB. Sedangkan potensi zakat industri mencapai angka Rp 114,89 triliun. Pada kelompok industri ini, industri pengolahan menyumbang potensi zakat sebesar Rp 22 triliun, sedangkan sisanya berasal dari kelompok industri lainnya. Adapun potensi zakat BUMN mencapai angka Rp 2,4 triliun.
Khusus mengenai potensi zakat industri ini, yang dihitung adalah zakat dari laba bersih yang dihasilkan, sebesar 2,5 persen. Jika mengikuti formula Abu Ubaid dalam kitab Al-Amwal, dimana modal, inventory (persediaan), dan piutang yang diterima dihitung sebagai penambah zakat, serta utang jatuh tempo perusahaan sebagai pengurang zakat, maka angka potensi zakatnya bisa lebih besar lagi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa potensi zakat industri ini adalah potensi zakat minimal yang dapat dihasilkan.

Sementara itu, potensi zakat tabungan mencapai angka Rp 17 triliun. Angka ini didapat dari penjumlahan potensi dari berbagai aspek, antara lain potensi zakat tabungan di bank syariah, tabungan BUMN atau pemerintah campuran, badan usaha bukan keuangan milik negara, bank persero dan bank pemerintah daerah. Tabungan yang dihitung adalah yang nilainya berada di atas nishab 85 gram emas. Khusus mengenai tabungan di bank syariah, potensi zakat giro wadi’ah dan deposito mudharabah mencapai angka masing-masing sebesar Rp 155 miliar dan Rp 740 miliar.
Jika diagregasikan, maka nilai potensi zakat secara nasional mencapai angka Rp 217 triliun, atau setara dengan 3,40 persen dari total PDB. Angka ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah PDB. Tingginya prosentase potensi zakat terhadap total PDB merupakan bukti bahwa zakat dapat dijadikan sebagai instrumen penting untuk menggerakkan perekonomian nasional, khususnya kelompok dhuafa.

Tabel 1. Potensi Zakat Nasional
Keterangan
Potensi Zakat
Prosentase terhadap PDB
Potensi Zakat Rumah Tangga
Rp 82,7 triliun
1,30%
Potensi Zakat Industri Swasta
Rp 114,89 triliun
1,80%
Potensi Zakat BUMN
Rp 2,4 triliun
0,04%
Potensi Zakat Tabungan
Rp 17 triliun
0,27%
Total Potensi Zakat Nasional
Rp 217 triliun
3,40%
Sumber : Riset BAZNAS dan FEM IPB (2011)
Potensi Zakat per Provinsi
Khusus mengenai potensi zakat per provinsi, Tabel 2 menggambarkan tiga provinsi yang memiliki potensi zakat terbesar dan tiga provinsi yang memiliki potensi zakat terkecil.
Tabel 2. Potensi Zakat Rumah Tangga Provinsi
Keterangan
Nama Wilayah
Potensi Zakat
Provinsi dengan Potensi Zakat Tertinggi
Jawa Barat
Rp 17,67 triliun

Jawa Timur
Rp 15,49 triliun

Jawa Tengah
Rp 13,28 triliun
Provinsi dengan Potensi Zakat Terendah
Bali
Rp 126,25 miliar

Papua
Rp 117,44 miliar

Papua Barat
Rp 111,68 miliar
Sumber : Riset BAZNAS dan FEM IPB (2011)
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan potensi zakat terbesar, yaitu Rp 17,67 triliun, disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang memiliki potensi zakat masing-masing sebesar Rp 15,49 triliun dan Rp 13,28 triliun. Adapun provinsi yang memiliki potensi zakat rumah tangga terendah adalah Papua Barat, Papua dan Bali.
Ketiga provinsi tersebut merupakan provinsi dengan proporsi penduduk muslim yang sangat rendah dibandingkan provinsi lainnya, kecuali Nusa Tenggara Timur. Penduduk Bali mayoritas beragama Hindu, sedangkan Papua Barat dan Papua mayoritas penduduknya beragama Kristen. Adapun di NTT, proporsi penduduk muslimnya hanya sebesar 8,6 persen. Namun demikian, potensi zakat rumah tangga di provinsi tersebut bukanlah yang terendah (Rp 133 miliar). Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan potensi zakat yang terdapat di Bali, Papua dan Papua Barat, yang masing-masing mencapai angka Rp 126,25 miliar, Rp 117,44 miliar dan Rp 111,68 miliar.
Faktor yang Mempengaruhi Pembayaran ZIS
Kajian ini merupakan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 345 responden (muzakki dan munfik) yang tersebar di empat kota yaitu Palembang, Brebes, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor sejak bulan Februari hingga Maret 2011. Variabel yang dikaji adalah tempat menabung para responden, kesanggupan responden membayar zakat dan infak, periode responden membayar zakat dan infak, serta pemilihan tempat membayar zakat.
Apabila ditinjau dari aspek pemilihan tempat menabung, sebagian besar muzakki menabung di bank konvensional, muzakki yang bekerja sebagai petani dan karyawan BUMN semuanya menabung di bank konvensional. Karyawan swasta, wiraswasta dan PNS juga lebih banyak memilih menabung di bank konvensional dibandingkan bank syariah. Semua muzakki yang memiliki pendidikan terakhir SD dan SMP menabung di bank konvensional. Bank syariah mulai dilirik oleh muzakki yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, yaitu SMA hingga S3.
Faktor Berzakat
Dari keseluruhan responden yang ada, hampir semuanya memiliki kecenderungan membayar zakat. Sebagian besar masyarakat yang bekerja sebagai karyawan BUMN, PNS, karyawan swasta, dan wiraswasta, melakukan pembayaran zakat karena memiliki penghasilan yang cukup (melebihi kebutuhan pokoknya), dan biasanya zakat yang dibayarkan sudah dipotong dari gaji bulanan. Selain itu, variabel yang memiliki korelasi positif dengan kesadaran membayar zakat adalah variabel tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kesadaran untuk membayar zakat juga semakin tinggi.
Hal yang sama juga terjadi pada variabel pendapatan, dimana semakin tinggi pendapatan, prosentase responden yang membayar zakat juga semakin besar. Berdasarkan uraian ini, karakteristik kesanggupan seseorang membayar zakat ditentukan oleh tingginya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
Pemilihan waktu membayar zakat dari para muzakki berbeda-beda tergantung kebiasaan yang dilakukan. Periode membayar zakat yang diajukan kepada muzakki dibagi tiga, yaitu per bulan, per tahun dan keduanya. Sebagian besar responden memilih untuk mengeluarkan zakatnya per tahun, kecuali untuk golongan petani. Zakat yang dikeluarkan oleh mereka disesuaikan dengan waktu panen. Berdasarkan studi lapang, pembayaran zakat per tahun biasanya dilakukan muzakki bersamaan dengan zakat fitrah. Responden yang berpendidikan SD sampai S3 sebagian besar memilih untuk membayar zakat per tahun.
Alasan responden memilih waktu membayar zakat per tahun karena faktor altruism. Altruism merupakan faktor kepekaan sosial dimana seseorang membayar zakat karena senang membantu fakir miskin, merasa bersyukur, dan akan merasa bersalah apabila tidak membayar zakat tepat pada waktunya.
Tempat Berzakat
Karakteristik responden berdasarkan tempat  membayar zakat dibagi menjadi dua yaitu, lembaga amil formal dan informal. Lembaga amil formal adalah lembaga resmi yang mengurusi pembayaran dan pendistribusian zakat, seperti Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Lembaga amil informal adalah lembaga yang tidak berbadan hukum, namun memiliki fungsi yang sama seperti lembaga amil formal.
Dari 345 responden didapatkan sebanyak 27,2 persen membayar zakat ke lembaga formal, dan 72,8 persen membayar zakat ke lembaga informal. Alasan utama seseorang membayar zakat di lembaga formal adalah transparansi, profesionalitas, akses, kenyamanan, kemudahan, lingkungan, dan kepuasan. Sedangkan alasan seseorang membayar zakat di lembaga informal adalah kemudahan, lingkungan, dan kepuasan.
Dominannya jumlah responden yang berzakat secara informal dibandingkan dengan menyalurkan zakat ke lembaga formal juga disebabkan oleh jauhnya jarak institusi amil formal dan terbatasnya jumlah organisasi pengelola zakat yang ada. Bahkan diantara mereka ada yang tidak mengetahui lokasi lembaga amil formal. Keengganan masyarakat untuk membayar zakat di lembaga amil formal juga disebabkan kurangnya sosialisasi oleh lembaga amil formal. Langkah yang dapat ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut dengan mendirikan cabang di daerah-daerah yang potensi zakatnya besar, yang antara lain dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan DKM setempat. Langkah lainnya seperti menyediakan layanan jemput zakat atau fasilitas pembayaran on line.
Selain zakat, umat Islam pun dianjurkan untuk berinfak. Infak memiliki perbedaan dengan zakat, dimana infak merupakan ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja tanpa ada ketentuan waktu yang khusus. Berinfak dengan rutin merupakan kebiasaan yang mulia, sebab dengan berinfak, harta kita akan bersih, sebagaimana firman Allah dalam QS al Baqarah ayat 276.
Faktor Berinfak
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berinfak, yaitu jenis pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan pengeluaran. Semakin tinggi level pekerjaan seseorang, penghasilan yang didapatkan akan semakin besar, sehingga seseorang akan cenderung untuk rutin berinfak. Pada variabel pendidikan, jika semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan rutin berinfak. Variabel pengeluaran dan pendapatan juga memiliki korelasi positif, yaitu semakin tinggi pengeluaran dan pendapatan seseorang, maka semakin rutin berinfak.
Periode membayar infak yang lebih banyak dipilih oleh responden baik dari sisi pekerjaan, pendidikan, pendapatan maupun pengeluaran, adalah per bulan. Alasan memilih waktu per bulan sebagai waktu yang paling sering untuk membayar infak, karena sebagian responden baru mendapatkan penghasilan setiap bulan, sehingga pembayaran infak baru dilakukan setelah mendapatkan penghasilan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk membayar zakat dan infak dengan waktu yang dipilih adalah per tahun untuk zakat dan per bulan untuk infak. Lembaga amil informal merupakan lembaga zakat yang paling banyak dipilih oleh responden untuk menyalurkan zakatnya dibandingkan lembaga amil formal. Wallahu a’lam.
Tabel 3. Alasan Responden Dalam Memilih Tempat Membayar Zakat
Variabel
Tempat Zakat (N)
Tempat Zakat (%)

Formal
Informal
Formal
Informal
Transparansi
51
113
54.26
45.02
Profesionalitas
48
90
51.06
35.86
Akses
50
115
53.19
45.82
Ketersediaan Informasi
46
104
48.94
41.43
Kenyamanan
50
111
53.19
44.22
Kemudahan
76
155
80.85
61.75
Lingkungan
50
135
53.19
53.78
Kepuasan
50
115
53.19
45.82
Fatwa Kyai Setempat
27
59
28.72
23.51
Sumber: Data Primer 2011 (diolah)
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Bayar Zakat atau Tidak
Variabel
Zakat (N)
Zakat (%)

Ya
Tidak
Ya
Tidak
Pekerjaan
a. Petani
18
5
78
22

b. Pedagang
20
1
95
5

c. Karyawan BUMN
11
0
100
0

d. PNS
155
13
92
8

e. Karyawan Swasta
34
2
94
6

f. Wiraswasta
37
5
88
12

g. Lainnya
41
3
93
7
Pendidikan
a. SD
20
7
74
26

b. SMP
8
0
100
0

c. SMA
86
5
95
5

d. D3
15
2
88
12

e. S1
148
14
91
9

f. S2
33
1
97
3

g. S3
6
0
100
0
Pendapatan
a. Kurang dari 2,5 juta
110
13
89
11

b. 2,5 juta - 5 juta
138
10
93
7

c. Lebih dari 5 juta
68
6
92
8
Pengeluaran
a. Kurang dari 1 juta
54
5
92
8

b. Lebih dari 1 juta
262
24
92
8
Sumber: Data Primer 2011 (diolah)
Rekomendasi Kebijakan
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan :
1.Pemerintah bersama DPR hendaknya mengoptimalkan potensi zakat nasional ini dengan melahirkan berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung, sehingga potensi ini dapat diaktualisasikan. Termasuk diantaranya adalah dengan memberikan stimulus fiskal melalui kebijakan zakat pengurang pajak. Demikian pula dengan pemerintah daerah dan DPRD, karena potensi zakat di daerah juga sangat besar.
1.Dana zakat, infak dan sedekah ini dapat dijadikan sebagai sumber dana bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok masyarakat kurang mampu. Dampak terhadap perekonomian sangat positif.
1.Upaya sosialisasi untuk berzakat melalui lembaga amil harus terus menerus dilakukan, agar masyarakat memiliki kesadaran dan menjadikan kebiasaan berzakat sebagai life style.
1.BAZ dan LAZ harus meningkatkan kinerjanya dengan meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, serta kualitas layanan, sehingga kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi.


Sumber : http://www.sabili.co.id/lentera/estimasi-potensi-zakat-nasional

Perintah Eksternal pada sistem Operasi

Perintah eksternal (external command), yakni perintah-perintah yang tidak dimasukkan ke dalam COMMAND.COM, dan membutuhkan sebuah berkas yang dapat dieksekusi (berupa program DOS) yang harus terdapat dalam direktori aktif.cara jalaninnya klik Start -> All Program -> Accesories pilih Command Prompt atau juga bisa klik Start -> Run -> Ketikkan CMD lalu tekan Enter maka akan muncul jendela Command Prompt. Nah berikut penjelasan macam macam perintah eksternal.

Dinamakan Perintah Eksternal karena perintah ini tidak terdapat dalam file Command.com jadi perintah ini membutuhkan file lain yang dapat dieksekusi dan harus terdapat didalam direktori aktif. Contoh file atau perintah eksternal sering dinamakan file DOS seperti FORMAT.COM, ATTRIB.EXE, LABEL.EXE dll. Berikut penjelasan beberapa file ekternal yang sering dipakai, silahkan sobat praktikan sendiri.

1. FORMAT [drive] [parameter]
Untuk memformat disk. Menyiapkan media disk agar dapat dipakai untuk pengolahan data. Disk sebagai pengolahan data adalah tempat penyimpanan, pembacaan, penghapusan dan perbaikan data. Bila membeli flashdisk atau hard-disk baru, maka perlu di format dahulu supaya siap pakai. Bahkan adakalanya disk yang sudah ada datanya perlu diformat ulang dengan tujuan mengosongkan kembali. sepertinya semua orang juga pernah mengetahui hal ini.

Parameter yang disediakan:
/V<:label> = Menyertakan nama label identitas disk.
/Q = Format disk secara cepat, dengan syarat disk sudah pernah diformat standar DOS sebelumnya. Sebenarnya perintah ini tidak memformat semua isi disk, hanya memformat daerah tertentu pada disk, khususnya daerah informasi sistem seperti Boot Sector, FAT, dan Root directory.
/U = Memformat keseluruhan fisik disk.
/S = Mentransfer ( menyalin ) file sistem ke disk saat format selesai. Hal ini perlu dilakukan supaya disk tadi dapat untuk proses BOOT.

2. SYS [drive sumber] [drive tujuan]
Untuk mengcopy file sistem operasi DOS (IO.SYS, MSDOS.SYS) dan COMMAND.COM ke disk tujuan.

Parameter yang disediakan:
drive sumber = Letak file sistem operasi DOS berada
drive tujuan = Letak disk yang akan dicopikan file sistem operasi DOS

3. LABEL [drive:] [nama indetitas]
Untuk membuat, mengganti atau menghapus nama indentitas dari disk.

Parameter yang disediakan:
nama identitas = nama identitas dari disk, maksimal 11 karakter. Memakai huruf Alphabet, Numeric, karakter khusus seperti "_" (undescore), #. Tetapi harus didahului dengan huruf Alphabet.

4. CHKDSK [drive] [namafile] [parameter]
Untuk memeriksa dan melihat laporan tentang disk.

Parameter yang disediakan:
namafile File yang akan diperiksa untuk fragmentasi -nya.
/F = Perbaiki kalau ada kesalahan disk.
/V = Tampilkan namafile pada disk yang diperiksa.

5. ATTRIB [+/- parameter] [drive] [namafile] [/S]
Untuk menampilkan atau mengganti atribut file.

Parameter yang disediakan:
+ = Mengatur/menambahkan atribut.
- = Meniadakan/mengurangi atribut.
R = File bersifat hanya dapat dibaca saja. (Read Only)
A = File bersifat Dokumen biasa (Archive)
S = File bersifat sistem operasi (System)
H = File bersifat tersembunyi (Hidden)
/S = Proses dilakukan terhadap semua directori didalamnya, bila ada.

6. MOVE [parameter] [drive_sumber] nama_file1,.. drive_tujuan
MOVE [parameter] [drive_sumber] nama_directori_sumber nama_directori_hasil

Untuk memindahkan file. Parameter yang disediakan:
drive_sumber = Letak disket sumber untuk file yang akan dipindah
nama_file1,.. = Nama-nama file yang akan dipindah
drive_tujuan = Letak disket tujuan
nama_directori_sumber = Nama direktori sumber yang akan diganti namanya
nama_directori_hasil = Nama direktori yang diinginkan
/Y = Meniadakan konfirmasi untuk file atau direktori yang sudah ada pada lokasi tujuan.
/-Y = Menampilkan konfirmasi bila ada file atau direktori sudah ada pada lokasi tujuan.

7. XCOPY SUMBER [DESTINATION] [/Y|-Y] [/A|/M] [/D:DATE] [/P] [/S] [/E] [/V][/W]

Keterangan :
DESTINATION diisi dengan subdir letak file secara lengkap.
/Y = Untuk tidak menampilkan pesan jika terjadi penimpaan file.
/-Y = Untuk menampilkan pesan jika terjadi penimpaan file.
/A = Menyalin hanya pada file yang berattribut archieve(arsip).
/M = Menyalin file yang telah diberiattribute archieve. Switch ini berbeda dengan /A karena Switch /M = merubah attribute file asal.
/D = Date menyalin hanya file yang dimodifikasi pada tanggal yang telah dispesifikasikan.
/P = DigunakanagarMS-DOS menanyakan terlebih dahulu setiap aktifitas XCOPY.
/S = Menyalin suatu diraktori berikut seluruh file dan sub direktori didalamnya, kecuali direktori kosong.
/E = Digunakan bersama switch /S yang fungsinya untuk menyalin suatu direktori berikut sub-sub directory didalamnya termasuk direktori yang kosong.
/V = Untuk memeriksa setiap file yang disalinkan tersebut sama dengan file asal.
/W = DigunakanagarMS-DOS menampilkan pesan-pesan terlebih dahulu dan menanyakan tindakan selanjutnya,sebelum xccopy menyalin file-file tersebut.

8. MEM [parameter]
Dengan menampilkan informasi memori sistem, akan baik sekali untuk mengetahui besar ruang memori yang di perlukan suatu program yang akan ditempatkan pada memory.

Parameter yang digunakan
/C = Menampilkan status dari semua program yang ada dimemori konvensi onal (640Kb) dan di HMA (High Memory Area). Serta perincian memori terpakai serta sisa memori yang masih dapat dipakai.


Memori RAM dibagi menjadi bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu.

Berikut Penjelasan Singkat Mengenai Sistem Memori :
Conventional Memory
Sering disebut dengan Memori Standar, memiliki ukuran dibawah 640 Kb. Dipakai untuk ruang aplikasi dari program yang diaktifkan. Baik itu program bersifat menetap ( resident ) atau tidak.

Upper Memory
Digunakan untuk program ROM BIOS, sistem peralatan seperti Video Card, Network Card, dan program driver ( device ). Atau Anda dapat menempatkan sistem operasi DOS pada Memori Atas dengan perintah DOS=UMB pada file CONFIG.SYS. ( UMB = Upper Memory Block ). Ukuran dari memori ini adalah 384 Kb. ( dari 1024-640 )

High Memory
Sistem operasi DOS dapat mengalokasikan memori ekstra berkisar 64K ( antara 1024-1088 ) untuk Memori Standar. Jadi memperluas ruang Memori Standar yang hanya dibawah 640 Kb. Memori ini hanya dapat tersedia untuk
komputer berbasis 80286 keatas. Kebanyakan program baru sekarang dapat mengakses lokasi memori ini, tetapi untuk program lama tidak dapat. Untuk membantu supaya dapat menjangkau lokasi ini, maka pakailah perintah LOADFIX pada file CONFIG.SYS.


Extended Memory
Memori yang lokasinya diatas 1 Mb, dan merupakan memori tambahan pada komputer Anda yang berbasis 80286 keatas. Ukurannya selalu diatas 1 Mb, seperti 2 Mb, 4 Mb, 8 Mb, 16 M dan seterusnya. Memori ini dinamakan Extended Memory ( EMS ), dan hanya dapat dipakai oleh DOS, bila mengaktifkan file HIMEM.SYS

Expanded Memory
Memori ini dibentuk dari Extended Memory dengan cara mensimulasikan. Hanya dapat disimulasikan kalau komputer Anda berbasis 80386 keatas. Memori ini hanya dapat dipakai oleh program-program aplikasi, dengan syarat program bertipe LIM EMS ( Lotus-Intel-Microsoft Expanded Memory Specifications ) telah terpasang pada sistem komputer Anda. Contoh program ini adalah EMM386 dan QEMM. Contoh program yang membutuhkan hal ini adalah program berbasis Windows


Sumber : http://sobatpc.com/seputar-perintah-internal-dan-external-dos/
http://naughtyric.blogspot.com/2011/01/perintah-eksternal-dos.html

Perintah Internal pada sistem Operasi

Perintah internal (internal command), yakni perintah-perintah yang telah dimasukkan ke dalam COMMAND.COM (interpreter perintah DOS), sehingga dapat langsung dieksekusi oleh kernel DOS, di mana saja.

Beberapa jenis perintah Internal :
1. BREAK : Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.
2. CD atau CHDIR : Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.
3. CHCP : Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.
4. CLS : Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.
5. COPY : Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.
6. CTTY : Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.
7. DATE : Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.
8. DEL atau ERASE : Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.
9. DIR : Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.
10. EXIT : Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.
11. LH atau LOADHIGH : Memuat sebuah program ke upper memory block.
12. LOCK : Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
13. MKDIR atau MD : Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.
14. PATH : Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.
15. PROMPT : Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.
16. RMDIR atau RD : Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.
17. REN atau RENAME : Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
18. SET : Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.
19. TIME : Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.
20. TYPE : Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.
21. UNLOCK : Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
22. VER : Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.
23. VERIFY : Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.
24. VOL : Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.


Sumber : http://sobatpc.com/seputar-perintah-internal-dan-external-dos/

Selasa, 22 November 2011

Contoh Membuat Makalah

Makalah Tentang "DAFTAR NILAI SISWA"



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui nilai siswa kelas IPA 1 grup A terhadap mutu pengajaran yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran di Sekolah” dan sengaja dipilih agar siswa dapat mengukur kemampuannya sehingga memudahkan siswa untuk menjadi lebih baik dalam menerima pembelajaran
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.



Penulis




Agam Pelawira Putra




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................................................3
B. IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................................................................4
C. PEMBATASAN MASALAH....................................................................................................................4
D. PERUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. FUNGSI PEMBUATAN NILAI................................................................................................................5
B. TABEL DAFTAR NILAI PROGRAM KEAHLIAN........................................................................................6

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................7
A. SIMPULAN...........................................................................................................................................7
B. SARAN.................................................................................................................................................7

Daftar Pustaka........................................................................................................................................8







BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Terkadang para siswa tidak menyadari apa yang sedang mereka peroleh dalam belajar, siswa seenaknya saja menuntut ilmu tanpa memikirkan biaya yang harus di bayar oleh orang tua mereka. Memang pada awalnya siswa tersebut dilahirkan berbuat baik,menaati perintah orangtua/guru dan menuntut ilmu sesuai dengan apa yang sudah mestinya tetapi keadaan itu berubah drastis oleh berbagai macam faktor salah satunya ialah faktor internal atau faktor yang ada didalam keluarganya, yang membuat tingkah lakunya menjadi arogan/seenaknya saja tanpa ada batasannya, dan yang kedua ialah faktor eksternal yaitu faktor lingkungan, banyak sekali siswa yang terjebak oleh rayuan-rayuan lingkungan yang membuat siswa tersebut mudah mengukuti ajaran yang sesat yang membuat nilai dalam pelajaran menjadi hancur karena nilai-nilai yang dia peroleh tidak membuat orang tua bangga melainkan kecewa melihat anaknya tidak berhasil mencapai prestasi di sekolahnya.

Disini saya akan membuat makalah daftar nilai supaya siwa dapat mengontrol atau intropeksi kemampuan atau proses pembelajaran yang mereka terima dan bisa membuat dirinya terus semangat dalam menggapai cita-cita, untuk para orang tuanya juga bisa mengontrol anaknya jika hasilnya jelek bisa memberi bimbingan terhadap anaknya untu menjadi lebih baik dan memberi motivasi agar anak tersebut dapat belajar dengan baik dan terhindar dari segala macam hal yang buruk terhadap lingkungan

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.






B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Daftar Nilai Program Keahlian”, terkait dengan membantu siswa dalam memperoleh nilai baik dan untuk mengoreksi kemampuan yang kita peroleh dalam pembelajaran tersebut.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran guru terhadap pendidikan di sekolah
2. Bagaimana cara orangtua untuk mengontrol anaknya dalam menuntut ilmu ?

C. PEMBATASAN MASALAH.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Peran daftar nilai dalam pendidikan di sekolah;
b. Cara-cara agar nilai para siswa meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

D. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran guru terhadap mutu nilai siswa di sekolah ?
2. Bagaimana deskripsi peran orangtua untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?











BAB II
PEMBAHASAN

daftar nilai siswa merupakan cara bagaimana siswa dapat intropeksi tehadap kemampuan yang mereka peroleh selama proses belajarnya. Dan agar misa terhidar dari pengaruh yang menghadat siswa mendapatkan nilai yang jelek.

A. FUNGSI DAFTAR NILAI SISWA

Fungsi daftar nilai siswa bagi siswa tersebut :
1.untuk mengoreksi kemampuannya
2.membuat hidupnya menjadi terarah
3.bisa menghasilkan nilai yang memuaskan
4.dapat menyenangkan orangtuanya jika siswa berprestasi




B. TABEL DAFTAR NILAI PROGRAM KEAHLIAN

No
Nama
Nilai
Jumlah Nilai


UTS
UAS
Praktikum

1
Solihin
36
37
15
88
2
Gofur
38
35
19
92
3
Chandra
35
39
14
88
4
Arya
39
35
17
91
5
Joshua
37
34
15
86
6
Noval
40
40
20
100
7
Barli
39
34
18
91
8
Radit
36
38
16
90
9
Indra
39
37
14
90
10
Andi
37
35
16
88
Total Nilai Kelas
376
364
164
Rata-rata Nilai Kelas
37,6
36,4
16,4
Nilai Terendah
35
34
14
Nilai Tertinggi
40
40
20










BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Daftar Nilai Siswa disekolah” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan Daftar Nilai sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2.Daftar Nilai sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
3. Pengelolaan Daftar Nilai harus dilaksanakan sesuai dengan hasil kemampuannya.


B. SARAN

Bertolak dari daftar nilai yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya daftar nilai di isi sesuai dengan kemampuan siswa dalam memperoleh ilmu.
2. Peran guru dan orangtua harus lebih memberi masukan supaya terhindar dari bermacam-macam pengaruh yang negatif










DAFTAR PUSTAKA

Daftar Nilai Siswa
www.google.com

















Semoga Bermanfaat buat kalian yang ingin mengetahuinya ^_^

Selasa, 15 November 2011

Tulisan 2



Sejarah Good Year

Berdiri sejak 1898 ketika Frank Seiberling membangun perusahaan dengan menggunakan uang pinjaman dari seorang iparnya, Goodyear tumbuh menjadi produsen ban yang disegani di dunia. Mulai dari 13 pekerja yang menghasilkan ban-ban sepeda dan kereta, alas tapak kaki kuda, serta chip untuk bermain poker, bisnis Goodyear terus berkembang hingga akhirnya menjadi perusahaan karet terbesar di dunia pada tahun 1926. Seiring perkembangan industri otomotif, motto Goodyear saat itu, "More people ride on Goodyear tires than on any other kind", atau "Lebih banyak orang menggunakan ban Goodyear daripada jenis-jenis lainnya", sangat dikenal masyarakat dunia.
Kini, The Goodyear Tire & Rubber Company yang berpusat di Amerika Serikat adalah perusahaan produsen ban terbesar di dunia yang memproduksi berbagai jenis ban, produk karet dan kimia di lebih dari 60 pabrik di 25 negara. Total karyawan perusahaan mencakup 75 ribu orang di seluruh penjuru dunia.
Untuk mengukuhkan posisi sebagai yang terdepan dalam industrinya, Goodyear terus mempertahankan kerjasama dengan berbagai perusahaan otomotif terkemuka di dunia sebagai penyedia produk ban Original Equipment. Hingga kini, Goodyear terus menjalin kerjasama dengan menjadi penyedia ban resmi untuk kendaraan Toyota, Honda, Nissan, Suzuki, Volkswagen, Audi, Mercedes Benz, BMW, Citroen, Ford, dan General Motor.

Goodyear merupakan perusahaan ban terbesar di dunia yang selain memproduksi ban dengan merek sendiri, juga memproduksi merek yang tak kalah disegani seperti Dunlop, Kelly, Fulda, Lee, Sava, dan Debica. Unit-unit bisnis perusahaan di luar ban juga menyediakan produk-produk karet dan polymer untuk pasar otomotif dan industrial. Brand global Goodyear, seperti yang dikenal saat ini dengan ribuan terobosan, inovasi, penemuan baru, dan penyempurnaan, merupakan refleksi dari karakter yang berani, inovatif, dan bersahaja dari para pendirinya.
Di Indonesia, Goodyear telah hadir sejak 1935. Sebagai anak cabang The Goodyear Tire & Rubber Company, PT Goodyear Indonesia Tbk memusatkan operasinya di atas lahan seluas 172.000 meter persegi di Bogor, Jawa Barat. Hingga kini, produsen ban pertama di Indonesia ini tetap dikenal secara konsisten menghasilkan berbagai jenis ban yang berkualitas tinggi dari masa ke masa.

Produksi ban Goodyear Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, sebagai Original Equipment beberapa produsen kendaraan roda empat, serta sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara di dunia. Mengacu pada Undang-Undang nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, PT Goodyear Indonesia Tbk telah menawarkan 15 persen dari jumlah saham yang ditempatkan kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Sebagai bagian dari perusahaan dengan identitas global , PT Goodyear Indonesia Tbk mendapat dukungan penuh dari pusat teknologi dan inovasi produk yang terletak di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.


Sejarah Goodyear, Inovasi dan Tonggak Sejarah

PT Goodyear Indonesia adalah perusahaan pembuat ban mobil yang pertama dan tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1935 diatas lahan seluas 172.000 m2 yang hijau dan asri di kota Bogor.
GDYR adalah salah satu dari perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1980.

GDYR Indonesia senantiasa menunjukkan kepemimpinan di industri ban nasional, dengan meraih penghargaan:

* Sertifikasi ISO 9002 (1994), sertifikasi ISO 14001, dan pada tahun 2006 meraih ISO/TS 16949:2002.
* Penghargaan tertinggi Kalpaltaru untuk kategori pembina lingkungan.
* Meraih status Superbrand pada tahun 2003, yang merupakan satu-satunya perusahaan ban yang meraih penghargaan ini.
* Dua penghargaan dari Toyota, yaitu Quality Target And Delivery dan Zero Defect achievement (2004)

Sejak tahun 1935, Goodyear menjadi pelopor bagi perkembangan industri ban di Indonesia, dan memberikan dukungan teknis dalam pembentukan P.T. (Persero) Intirub (Indonesia Tire & Rubber Company). Selain itu juga berkontribusi pada teknologi dengan membentuk industri kawat ban bagi P.T. IndoCordsa Tbk (d/h P.T. Branta Mulia Tbk)

Goodyear memberikan kontribusi besar dalam pendapatan pajak negara, dimana selama 10 tahun terakhir PT Goodyear Indonesia telah memberikan kontribusi pajak hingga lebih dari 28 juta dolar Amerika.

Sejak tahun 1985 Goodyear Indonesia telah mendonasikan lebih dari 1 juta dolar dalam program pengembangan masyarakat dan bantuan untuk berbagai bencana alam di Indonesia.

Program CSR yang belum lama dilaksanakan meliputi: Bantuan 1000 zak semen untuk korban gempa di Bantul, 2006, bantuan dana Rp144.600.000 juta untuk korban gempa Sumatra tahun 2009, Program Peduli Banjir 2007 untuk membantu korban bencana bajir, Bazaar murah Ramadhan dan subangan ke Rumah Yatim Piatu.


Goodyear Indonesia saat ini

Goodyear Indonesia memproduksi rangkaian produk ban berkualitas tinggi untuk pangsa pasar domestik dan ekspor:

* Produk berkualitas yang diproduksi di Bogor telah di ekspor ke 52 negara
* Memasok original equipment ke berbagai perusahaan otomotif terkemuka seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Mercedez – Benz.
* Penghargaan yang telah diraih antara lain Toyota‘s Quality Target and Zero Defect (2009)
Goodyear Indonesia adalah salah satu pabrik yang paling kompetitif diantara pabrik-pabrik Goodyear diseluruh dunia.
* Salah satu pabrik dengan fasilitas terbesar yang memproduksi cross-ply/bias ban secara global.
* Memproduksi produk ban spesifik untuk Off-The-Road dan kendaraan pertanian.
Goodyear Indonesia saat ini memiliki 1.166 tenaga kerja muda (70% berusia kurang dari 35 tahun)
Inovasi dalam Segala Bidang
Produk – produk
Dalam dua tahun terakhir, meluncurkan 7 produk terbaru yang belum pernah diluncurkan sebelumnya, yaitu:
* Assurance Fuel Max (2010)
* Kelly ASEAN (2009)
* DuraPlus (2009)
* Eagle F1 Asymmetric (2008)
* Assurance Armor Grip (2008)
* Excellence (2008)
* Wrangler AT/SA (2008)
* Wrangler HP AW (2007)

Retail
Memperkenalkan konsep retail terbaru di industri Autocare dengan membuka 29 gerai pada tahun 2009.

Tonggak Sejarah

Selama lebih dari 100 tahun, Goodyear selalu menjadi yang terdepan dalam teknologi dan inovasi ban, mulai dari penemuan vulkanisir oleh Charles Goodyear pada tahun 1839 hingga penemuan teknologi Bubble Blade pada tahun 2004. Dengan adanya kemajuan dalam riset dan percobaan di dalam pabrik, Goodyear selalu menerjang batas untuk tetap berinovasi dan memproduksi ban yang memberikan kemajuan bagi sebuah industri.
Dalam hal inovasi, teknologi dan performa ban, Goodyear tetap menjadi pemimpin dengan “Selangkah Inovasi di depan” dibanding yang lainnya.

1898 Frank Seiberling mendirikan Goodyear Tire and Rubber Company dan memilih nama "Goodyear" untuk menghormati Charles Goodyear.
1908 Ban Goodyear dipasangkan ke Model T karya Henry Ford, sebuah hal yang sensasional bagi konsumen kalangan menengah dan oleh karenanya pendaftaran kepemilikan mobil pun melambung tinggi.
1964 Dengan menggunakan ban Goodyear, Craig Breedlove menjadi orang pertama yang mencapai kecepatan 600 mil dalam waktu 1 jam (960km/jam).
1969 Goodyear Aerospace membantu membawa astronot ke bulan dan mengantarkan mereka kembali dengan selamat ke bumi.
1971 Ban Goodyear adalah ban pertama yang mendarat di bulan.
1992 Goodyear Aquatred Desain dengan terobosan baru (revolusioner) menjadikannya produk unggulan dengan desain yang disukai konsumen.
1998 Goodyear merayakan ulang tahunnya yang ke-100.
2001 Goodyear meluncurkan teknologi Trinuum, yang merupakan perpaduan antara tiga pusat utama teknologi dari seluruh dunia, termasuk Eropa, USA dan Jepang.
2003 Goodyear berada di puncak pada kompetisi balap mobil, dengan memenangkan kejuaraan pada kategori profesional maupun amatir di kompetisi Hot Rod Nasional dan Hot Rod Internasional.
2004 Goodyear merayakan 50 tahun kerjasamanya dengan NASCAR, yang juga sebagai sponsor yang paling lama dari olahraga tersebut.
2005 RunOnFlat, dengan terobosan teknologinya, hingga saat ini masih terus dalam tahap pengembangan. Sementara sistem dasarnya, yang terdiri dari ban yang diperkuat dengan sistem TPMS, telah dikembangkan dan diuji, sekarang hadir secara komersial, selagi tetap mengembangkan inovasi teknis dan penambahan lainnya agar dapat menyempurnakan kinerjanya.

1.Keuntungan dan kerugian dari usaha franchise :

Keuntungan Sistem Franchise:
1.Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2.Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3.Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4.Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha

Kerugian usaha Franchise:
1.Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2.Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3.Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis

2.DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Dampak Positifnya ialah membuka lapangan kerja yang luas supaya mengurangi angka pengangguran di indonesia dan memciptakan para pembisnis yang baru dengan modal yang relatif rendah.

Dampak Negatifnya ialah berkurangnya lahan pertanian maupun penghijauan, bangkrutnya otlet-otlet kecil di indonesia karena tidak mampu bersaing dalam membangun bisnis tersebut.

Sumber :
http://www.goodyear-indonesia.com/about/aboutus.asp
http://www.goodyear-indonesia.com/about/history.asp
http://www.google.co.id/search?pq=dampak+positif+franchising+&hl=id&cp=7&gs_id=1k&xhr=t&q=good+year&gs_sm=&gs_upl=&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&biw=1024&bih=570&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi

Senin, 07 November 2011

Tulisan 1



Cara Memasuki Perusahaan

Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik. Ketiga cara tersebut adalah :
1. Membeli perusahaan yang telah dibangun
2. Memulai perusahaan baru
3. Membeli hak Lisensi (waralaba/franchising)


Membeli Perusahaan yang telah dibangun

Membeli perusahaan yang telah dibangun ada keuntungan dan kekurangannya dikarenakan perusahaan tersebut bisa menjadi awal kesuksesaan atau pun kebangkrutan untuk itu harus lebih berhati-hati dalam membeli perusahaan yang telah dibangun, berikut keuntungan dari membeli perusahaan yang telah dibangun :
1. lokasi perusahaan
2. evaluasi kinekerja perusahaan
3. efisiensi usaha/waktu
4. maupun efisiensi dalam biaya pendirian.

Pada umumnya orang ingin membeli perusahaan yang telah dibangun harus mempunyai kemampuan untuk merubah perusahaan tersebut menjadi lebih baik dari perusahaan yang dulu, seorang menejer harus mampu membuat inovasi, kreatifitas dalam menjalankan sebuah perusahaan, tidak hanya memikirkan perusahaannya saja tetapi harus memikirkan kinerja karyawannya agar pengambilalihan perusahaan tidak menjadi sia-sia.

Dalam kaitannya dengan pengambilalihan atas pertimbangan kinekerja perusahaan, tentunya pihak pengambil alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan pelaksanaan yang nyata dapat dipelajari sehingga dapat dilakukan penilian tentang kesehataan perusahaan (misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan dan sebagainya). Bilamana menurut penilaian perusahaan bersangkutan tidak sehat, namun ketidaksehatan perusahaan disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang dirasa mampu untuk diataasi dengan segera dalam jangka waktu tertentu, maka pengambilalihan perusahaan tersebut masih merupakan alternatif yang menarik. Hal ini meningat investasi yang dikeluarkan akan dapat kembali dan memberi keuntungan selewat batas waktu yang telah direncanakan.

Dengan mengambil alih perusahaan yang telah di bangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung dijalankan sesegera mungkin setelah proses pengambilalihan selesai. Dalam hal ini pehak pengambil alih tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru dibangun.

Sebabnya perusahaan dijual dikarenakan dalam perusahaan tersebut tidak mampu mengimbangin para pesaing-pesaingnya untuk melakukan usaha dan harganya menjadi rendah. Hal tersebut akan terjadi pengambilalihan perusahaan dengan ini sangat menghemat biaya karena kita tidak perlu pusing lagi dengan memulai perusahaan baru ,kita harus memikirkan bagaimana perusahaan ini bisa maju dan sukses kembali.



Memulai Perusahan Baru


Memulai perusahaan baru akan merupakaan upaya yang menguntungkan bilamana tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau oembelian oerusahaan yang sudah ada itu perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan diambilalihkan dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak komperten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).

Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik unruk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasionalnnya baru dapat dicapai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan suntikan tenaga dan semangat baru, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih baik.


Pembelian Lisensi (waralaba/farnchising)


Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchising) dengan pihak yang hak lisensinya dibeli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan diselenggarakan seolaholah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.

Contoh perusahaannya dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Sistem waralaba (fanchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut “Product Franchis” (waralaba product), yang lebih merupakan usaha keagenan seperti keagenan :
a) Mesin Jahit Singer
b) Sepatu Bata
c) Tas tajur
d) Roti Unyil
e) Pulsa



2. Pada perkembangan selanjutnya, Waralaba produk ini kemudian oopuler melalui “bussiness Format Franchising” (Sistem Waralaba Format Usaha) seperti :
a) Restouran Kentucky Fried Chiken (KFC)
b) Mc Donald (MCD)
c) Es Teller 77
d) Ace Hardware
e) Continent Hypermart
f) Ray White Propertty
g) Ziebart
h) Alfa Mart


Sumber :
Pengantar Bisnis
Oleh M. Fuad, dkk
www.mitrosgroup.co.id
Gramedia Pustaka Utama